1 Lot Saham Dapat Berapa Dividen
Suara.com - Meski secara praktis perhitungan dividen pada perbankan cenderung kecil, namun hal ini tetap tergantung pada jumlah lot yang Anda miliki. Untuk anda para pemegang saham BRI atau BBRI, dikabarkan dividen per lembar saham adalah Rp235. sedangkan 1 lot sendiri berisi sebanyak 100 lembar saham.
Lalu Berapa Lot yang Dibutuhkan agar Dividennya 100 Juta?
Hal ini dapat diperoleh dengan perhitungan sederhana. Jika 1 lembar saham mendapatkan dividen sebesar Rp235, maka 1 lot saham akan memperoleh dividen sebesar Rp23,500. tinggal dikalikan saja hingga mencapai Rp100 juta.
Perhitungan sederhananya adalah sebagai berikut.
Baca Juga: USS Yard Sale x BRImo kembali Hadirkan Sneakers & Apparel Untuk Anak Muda Serba Rp50.000 hingga Promo Up to 90%
Untuk mendapatkan jumlah lot saham yang diperlukan ini tentu Anda harus membelinya terlebih dahulu melalui kanal investasi yang telah tersedia dan resmi.
Harga Saham BRI Terbaru
Mengacu pada salah satu situs investasi, id.investing.com, harga saham BRI per 1 April 2024 adalah sebesar Rp5,875. untuk mendapatkan satu lot saham maka Anda memerlukan investasi sebesar Rp587,500, dan untuk jumlah saham yang dicantumkan di atas Anda tinggal mengalikannya saja.
Baca Juga: Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun
Sebenarnya harga saham ini sendiri terus mengalami dinamika, baik naik ataupun turun, dalam skala harian. Terkadang terjadi peningkatan beberapa persen, atau penurunan beberapa persen, sehingga untuk Anda yang ingin membeli saham ada baiknya terus memonitor harga saham yang ada.
Pembagian Dividen yang Berbeda-Beda
Setiap bank, seperti misalnya BRI, Bank Mandiri, Bank BCA, dan sejenisnya, memiliki perhitungan pembagian dividen yang berbeda-beda, demikian pula harga saham yang ditetapkan untuk saham yang ditawarkan ke publik.
Artinya, bukan tak mungkin dividen yang Anda terima dari BRI misalnya, lebih besar daripada Bank Mandiri, atau sebaliknya, tergantung jumlah keuntungan yang didapatkan perusahaan tersebut.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Kalau anda menyimpan saham untuk jangka panjang (diatas 1 tahun), anda tidak harus menunggu saham anda naik untuk mendapatkan keuntungan. Kalau anda investasi pada perusahaan-perusahaan yang rajin bagi dividen, maka setiap tahun anda berhak mendapatkan dividen perusahaan.
Sehingga anda bisa mendapatkan passive income dari investasi jangka panjang. Pertanyaannya: Berapa keuntungan dari dividen saham yang bisa anda dapatkan? Apakah dividen bisa dijadikan untuk dividend for living?
Pada pos ini, kita akan membahas potensi keuntungan yang bisa anda dapatkan dari dividen saham. Setiap perusahaan membagikan dividen dengan nilai dividen per saham yang berbeda-beda.
Semakin bagus kinerja perusahaan, semakin profitabilitas, semakin mapan kinerja fundamental, perusahaan pasti akan membagikan dividen dengan nominal lebih besar, dan tentunya konsisten.
Di pos ini, kita coba gunakan ilustrasi membeli saham Bank BCA (BBCA) dengan tujuan untuk mendapatkan dividen. Kenapa kita pilih saham BCA?
Karena BBCA adalah salah satu perusahaan blue chip yang rajin bagi dividen, termasuk rajin dividen interim. Dividen saham BBCA relatif lebih besar dibandingkan dividen mayoritas perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga saham BBCA ada di kisaran 30.000 per lembar saham. Artinya untuk membeli 1 lot saham BBCA, anda membutuhkan modal sekitar Rp3 juta. BBCA membagikan dividen 2 kali setahun, di mana dividen tahunannya sekitar Rp450 per saham, dan dividen interim sekitar Rp98 per saham.
Nilai dividen BBCA bisa naik ataupun turun tergantung dengan fundamental BBCA (Biasanya juga bisa dipengaruhi kondisi ekonomi). Oke, kita akan gunakan beberapa ilustrasi...
ILUSTRASI DIVIDEN MODAL 50 JUTA
Kalau anda punya modal Rp50 juta dan harga saham BBCA saat ini adalah Rp30.000, maka anda bisa mendapatkan 16 lot saham BBCA (Rp30.000 x 16 lot x 100 lembar saham). Jika dividen tahunan BBCA sebesar Rp450, dan dividen interim sebesar Rp98, maka dividen yang anda terima sebesar:
Dividen tahunan = Rp450 x 16 lot x 100 lembar saham: Rp720.000
Dividen interim = Rp98 x 16 lot x 100 lembar saham: Rp156.800
Dividen total = Rp876.800 (Dividen total selama 1 tahun)
ILUSTRASI DIVIDEN MODAL 100 JUTA
Kalau anda punya modal Rp100 juta, dan harga saham BBCA Rp30.000, maka anda bisa mendapatkan 33 lot saham BBCA (Rp30.000 x 33 lot x 100 lembar saham). Apabila dividen tahunan BBCA Rp450 dan dividen interim Rp98, maka dividen yang anda terima sebesar:
Dividen tahunan = Rp450 x 33 lot x 100 lembar saham: Rp1.485.000
Dividen interim = Rp98 x 33 lot x 100 lembar saham: Rp323.400
Dividen total = Rp1.808.400 (Dividen total 1 tahun)
ILUSTRASI DIVIDEN MODAL 300 JUTA
Jika modal anda 300 juta, dengan asumsi harga saham BBCA Rp30.000, maka anda bisa mendapatkan 100 lot saham BBCA, sehingga jika dividen tahunan sebesar Rp450 dan dividen interim Rp98, maka dividen total yang anda terima adalah:
Dividen tahunan = Rp450 x 100 lot x 100 lembar saham = Rp4.500.000
Dividen interim = Rp450 x 100 lot x 100 lembar saham = Rp980.000
Dividen total = Rp5.480.000 (Dividen total 1 tahun)
ILUSTRASI DIVIDEN MODAL 500 JUTA
Jika modal anda Rp500 juta dan harga saham BBCA Rp30.000, anda bisa mendapatkan 166 lot saham BBCA (Rp30.000 x 1oo lembar saham x 166 lot). Jadi dividen yang anda dapatkan selama 1 tahun adalah:
Dividen tahunan = Rp450 x 166 lot x 100 lembar saham: Rp7.470.000
Dividen interim = Rp98 x 166 lot x 100 lembar saham: Rp1.626.800
Dividen total =Rp9.096.800 (Dividen total selama 1 tahun)
ILUSTRASI DIVIDEN MODAL 1 MILIAR
Kalau anda punya modal Rp1 miliar, dengan asumsi harga saham BBCA Rp30.000, maka anda bisa mendapatkan 333 lot saham BBCA. Maka potensi dividen yang akan anda dapatkan adalah:
Dividen tahunan: Rp450 x 333 lot x 100 lembar saham: Rp14.985.000
Dividen interim: Rp98 x 333 lot x 100 lembar saham: Rp3.263.400
Dividen total: Rp18.248.400 (Dividen total 1 tahun)
Itulah ilustrasi keuntungan dividen yang bisa anda dapatkan, dengan asumsi anda membeli saham BBCA untuk investasi. Tentu saja, nilai dividen tidak akan sama setiap tahun, karena nilai dividen BBCA juga pasti berubah-ubah.
Selain itu, kalau anda investasi saham di perusahaan lain, nominal dividennya pasti juga berbeda. Intinya, cara menghitung keuntungan dividen kurang lebih sama seperti cara diatas. Anda tinggal menyesuaikan saham apa yang anda beli.
Apakah dengan dapat dividen dari saham, maka keuntungannya dapat dikatakan besar? Kita coba ambil satu contoh, di mana anda investasi saham BBCA dengan modal Rp300 juta. Keuntungan dividen yang anda dapatkan setiap tahun adalah Rp5.480.000.
Per bulan, anda akan mendapatkan dividen sebesar Rp456.667. Uang sebesar Rp456.667 tentu masih jauh dari cukup untuk dividend for living.
Kalaupun anda punya duit Rp1 miliar dan investasi di saham BBCA, maka dividen per tahun yang anda terima adalah Rp18.248.400. Kalau dibagi 12 (per bulan), berarti setiap bulan anda "hanya" menerima Rp1.520.700.
Apakah uang Rp1.520.700 bagi anda cukup untuk dividend for living? Mengingat biaya kebutuhan zaman sekarang juga nggak murah.
Jadi kalau anda ingin dividend for living, memang jumlah saham yang anda investasikan harus SUPER BESAR. Bahkan dengan modal Rp1 miliar pun, keuntungan dividen anda per bulan masih dibawah Rp2 juta per bulan.
Pos ini menjawab pertanyaan rekan-rekan yang ingin investasi saham dengan tujuan dividend for living. Buat yang ingin dividend for living, anda harus punya duit besar dulu. Bahkan modal anda harus jauh diatas Rp1 miliar.
Maka dari itu, kalau anda ingin investasi dengan tujuan dapat dividen dan modal anda belum terlalu besar, saran saya jadikan passive income dividen sebagai penghasilan tambahan, jangan sebagai penghasilan utama. Buat enjoy saja.
Karena kalau cuma bergantung dari dividen dengan modal yang belum terlalu besar, biaya kebutuhan anda tidak akan terpenuhi. Toh, jika anda dapat passive income setiap tahun, katakanlah dengan modal Rp300 juta anda dapat passive income sebesar Rp456.667, itu sudah sangat memuaskan.
Atau kalau modal anda Rp50 juta, dan dividen BBCA per tahun yang anda dapatkan sebesar Rp876.800 dan per bulan anda dapat Rp73.000, nonimal tersebut juga sudah cukup bagus, daripada anda hanya mendiamkan uang Rp50 juta yang anda punya.
Wednesday, June 12, 2024 20:05 WIB
Wednesday, June 12, 2024 20:05 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank besar RI terpantau bakal segera membayar dividen. Bertepatan dengan momen sebelum lebaran, pembagian dividen ini layaknya jadi Tunjangan Hari Raya (THR) bagi investor.
Paling dekat, pada Kamis (28/3/2027) ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang akan membayarkan dividen. Kemudian, disusul PT Bank Negara Indonesia (BBNI) pada 2 April 2024 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dua hari setelahnya.
Kalau Punya 100 Lot Saham Big Bank, Dapat Dividen Berapa?
Secara nominal dividen perbankan besar RI bisa terbilang kecil, tetapi jika kita punya 100 lot saham, akan jadi berapa dividen yang kita terima.
Tanpa melihat di level harga berapa yang investor dapatkan, jika kita punya 100 lot saham BBRI dengan dividen per lembar sebesar Rp235, maka kita akan mendapatkan dividen final sebesar Rp2.350.000.
Sebelumnya pada awal tahun BBRI juga sempat membagikan dividen interim sebesar Rp84 per lembar. Jika ini ditambah, maka investor bisa mendapatkan total dividen dari tahun buku 2023 sebanyak Rp3.190.000.
Untuk saham BMRI jika kita punya 100 lot dengan dividen per lembar sebesar Rp353,95. Kita akan mendapatkan dividen secara tunai sebesar Rp3.539.500. Dengan jumlah lot yang sama, untuk dividen saham BBNI akan mendapatkan Rp2.804.950.
Terakhir, untuk BBCA jika kita investasi 100 lot, kita bisa mendapatkan dividen final sebesar Rp2.275.000. Jika ditambah lagi dengan dividen interim yang dibayar akhir tahun lalu sebesar Rp42,5 per lembar, maka secara total dividen dari laba bersih 2023 akan mendapatkan Rp2.700.000.
Berikut rincian perhitungannya :
Dari data di atas terlihat bahwa BMRI yang membagikan dividen paling besar tahun ini, kemudian disusul BBRI, BBNI, dan BBCA.
CNBC INDONESIA RESEARCH [email protected]
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada empat perusahaan blue chip utama di sektor perbankan, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Dari segi nominal harga, saham BRI adalah saham blue chip perbankan yang harganya cukup terjangkau oleh trader / investor bermodal kecil. Karena harganya cukup terjangkau dan fundamentalnya bagus, saham BBRI seringkali dijadikan salah satu saham pilihan buat trading maupun investasi.
Saya beberapa kali dapat pertanyaan dari teman-teman pemula yang baru mulai investasi saham: "Pak Heze, kalau saya ingin nabung saham BRI, berapa modal yang harus saya keluarkan?" "Apakah modal Rp1 juta cukup buat nabung saham BRI?"
Pada pos ini kita akan bahas berapa harga 1 lot saham BRI dan beberapa tips membeli saham BBRI, baik untuk trading maupun buat nabung saham BBRI.
HARGA 1 LOT SAHAM BRI
Harga saham akan selalu berfluktuatif. Untuk melihat harga 1 lot saham BRI yang paling update, anda bisa melihatnya pada situs Google atau software online trading saham masing-masing.
1. Melihat harga saham BRI melalui Google
Anda bisa buka situs Google dan ketikkan: "Saham BBRI". Setelah itu, akan muncul harga saham BBRI 1 lot yang paling update. Berikut harga 1 lot saham BRI:
Pergerakan harga saham BRI tentu akan fluktuatif selama jam trading. Jadi anda perlu melihat harga saham-nya yang paling update. Melihat harga saham melalui Google adalah cara yang paling praktis, karena anda tidak perlu membuka software online trading.
2. Melihat harga saham BRI melalui software trading
Anda juga bisa melihat harga 1 lot saham BRI melalui software online trading masing-masing. Disitu anda bisa melihat terakhir / harga real time saham BBRI. Anda juga bisa melihat tampilan harga bid offer saham BBRI, sehingga anda bisa mengetahui harga permintaan dan penawaran terbaiknya (Best bid dan best offer):
Harga bid dan offer yang paling atas (tanda persegi) adalah harga best bid (permintaan beli terbaik) yaitu harga Rp3.940 dan harga best offer (penawaran jual terbaik). Kalau anda belum paham cara membaca bid offer, anda bisa pelajari disini:
3. Melihat harga saham melalui RTI Business
HISTORY STOCK SPLIT SAHAM BBRI
BBRI pernah melakukan stock split. Pertama pada Januari 2011 dan kedua pada November 2017, masing-masing dengan rasio stock split 1:5.
Harga saham BBRI pernah menyentuh Rp15.000. Tapi setelah stock split, harga sahamnya jadi 3.000-an per saham, sehingga lebih terjangkau oleh investor ritel, dan sahamnya jadi jauh lebih atraktif.
TIPS NABUNG SAHAM BBRI
Saya sering menerima pertanyaan dari rekan-rekan yang berniat nabung saham BBRI untuk investasi jangka panjang. Seperti kita ketahui, konsep nabung saham dilakukan dengan cara beli saham yang sama rutin tiap bulan.
Namun nabung saham juga harus menggunakan strategi. Tujuannya agar anda bisa mendapatkan saham di harga yang bagus, sehingga saham yang anda investasikan nggak nyangkut dan anda nggak membeli saham di harga terlalu tinggi.
Kalau anda ingin nabung saham BBRI, saran saya anda juga harus memperhatikan momentum beli yang bagus. Tambahlah jumlah lot saham BBRI ketika harganya sedang turun / koreksi, sehingga anda bisa mendapatkan harga rata-rata saham yang lebih murah.
Ketika saham BBRI naik dalam jangka menengah - panjang, anda akan lebih mudah merealisasikan profit dari investasi saham anda.
Beberapa pos berikut ini juga bisa anda pelajari buat yang ingin nabung saham, supaya nabung saham yang anda terapkan bisa menghasilkan profit lebih maksimal:
Menganalisa saham BBRI tidak sesulit menganalisa saham-saham gorengan, karena saham BBRI likuid, dan grafiknya membentuk pola-pola rebound koreksi yang jelas, sehingga bisa dimanfaatkan untuk trading.
Fasilitas tambahan berupa penggunaan batas portfolio maksimum saham-saham margin yang diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 3 (tiga) kali dari ekuitas (ratio kewajiban 65%) tanpa batasan waktu.
Konsekuensi Fasilitas Margin hanya apabila ratio kewajiban mencapai 75%, maka akan dilakukan forced-sell sesuai dengan ketentuan manajemen risiko IndoPremier.
Syarat dari Fasilitas Margin sesuai dengan Peraturan No. V.D.6 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-258/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008 :